Senin, 13 Juli 2015

Titik rawan kecelakaan di Bogor

Masyarakat yang akan dan sedang beraktivitas mudik Lebaran Idul Fitri 1436 H/2015 M agar mewaspadai adanya 38 titik rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Bogor, Kepolisian Resor Bogor, Provinsi Jawa Barat.

"Kami sudah melakukan pemetaan wilayah rawan kecelakaan ada 38 titik rawan di jalan yang sering digunakan untuk melintas para pemudik," kata Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto di Cibinong Kabupaten Bogor, Senin.

Ia meminta masyarakat pemudik untuk lebih berhati-hati saat melintas di 38 lokasi rawan kecelakan di wilayah Polres Bogor tersebut.

Ia merincikan ke-38 titik rawan kecelakaan itu tiga titik di antaranya berada di Jalan Raya Parung, Salabenda, dan Pondok Udik.

Kemudian sebanyak empat titik di Jalur Tengah, yaitu Jalan Raya Jakarta Bogor, Jalan Baru Sentul, Jalan Raya Tegar Beriman, dan Jalan Mayor Oking.

Sedangkan di Jalur Bogor, meliputi titik-titik di kawasan Jonggol, Cilengsi (Bojoci) ada dua titik rawan kecelakaan, yaitu Simpang Tiga Jonggol dan Jalur Transyogie. Jalur Bodali ada dua titik yakni di Jalur Cibanteng dan Leuwiliang.

Pemudik yang menggunakan Jalur Bocimi (Bogor, Ciawi, Sukabumi) juga harus waspada pada tiga titik yaitu Tanjakan Hino, Jalan Cimande dan Jalan Cigombong.

Selanjutnya di jalur Bopuncur (Bogor, Puncak, Cianjur) ada empat titik rawan kecelakaan, masing-masing di Tanjakan Selarong, Botol Kecap, Panimbang, dan Attawun.

AKBP Suyudi Ario Seto mengatakan pula bahwa pemudik juga harus waspada pada jalan raya yang rawan macet di wilayah Polres Bogor.

"Ada 133 titik penyebab terjadinya kemacetan yaitu angkot berhenti di bahu jalan, keluar-masuk kendaraan dari lokasi wisata, resto, hotel, pasar buah, pasar tumpah, penyeberang jalan, jalan rusak, pak ogah, sumbangan, dan terminal," katanya.

Jalur-jalur rawan kemacetan adalah Jalur Parung enam titik, Jalur Tengah empat titik, Jalur Bodali tiga titik, Jalur Bocimi dua titik, Jalur Bopuncur satu titik dan Jalur Bojoci ada lima titik. Sedangkan lokasi dekat pertokoan ada sembilan lokasi.

"Kami sudah menyiapkan satu Pos Utama di Mapolres Bogor dan 20 Pos pelayanan mudik lebaran di simpang Gadog," katanya.



Siapkan bengkel

Pada operasi ketupat lodaya 2015, Polres Bogor menurunkan 2.500 personil dibantu dengan 23 unit mobil ambulan dari Dinas Kesehatan dan 10 mobil pemadam kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor ada 10 unit mobil.

"Jika pemudik membutuhkan bengkel, di jalur mudik sudah disediakan 29 bengkel resmi dan 29 SPBU untuk melayani pemudik yang melintas di wilayah hukum Polres Bogor," katanya.

Informasi lokasi rawan kecelakaan ini sudah disebarkan melalui pamflet Operasi Ketupat Lodaya 2015 yang ada di setiap posko pengamanan lebaran.

Tentang permasalahan yang terjadi di daerah rawan kecelakaan ini, katanya menambahkan, di antaranya karena jalan rusak atau bergelombang, licin, tikungan, tidak ada lampu penerangan jalan, kurangnya lampu penerangan jalan, tidak ada rambu-rambu atau marka jalan, pengemudi kebut-kebutan, adanya warga yang menyeberang jalan sembarangan, dan kendaraan tidak layak jalan.

Guna mencegah terjadinya kecelakaan, lanjut Suyudi, jajaran Polres Bogor menurunkan 2.500 personel dengan polisi mobile dibantu intansi terkait mulai dari TNI, PMI, Pramuka, dan lainnya.

"Tetaplah berhati-hati saat berkendaraan, patuhi rambu-rambu lalu lintas, gunakan pelindung keselamatan di jalan, lengkapi surat-surat kendaraan tetap sabar dalam antrean," katanya.

Selain menyiagakan personel, Polres Bogor juga mendirikan 20 pos pengamanan (Pos PAM), pos pelayanan dan pos pengaturan dalam Operasi Ketupat Lodaya yang tersebar di sejumlah titik, di antaranya di masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor.

"Operasi Ketupat Lodaya berlangsung selama 16 hari terhitung sejak Kamis kemarin hingga H+7 lebaran nanti," katanya.

Kadis DLLAJ Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengatakan, arus mudik tinggi diperkirakan akan terjadi pada H-4 dan truk besar sudah dilarang melintas di jalur mudik.

"Diprediksi ada kenaikan sekitar 20 persen pemudik yang menggunakan kendaran sepeda motor," katanya.

Khusus untuk armada mudik lebaran 2015, DLLAJ Kabupaten Bogor sudah menurunkan 300 armada tambahan untuk pemudik dari Bogor yang ingin ke kampung halaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar